Jakarta –
Ciri-ciri benjolan Di leher yang tidak berbahaya dapat dilihat Didalam ukuran dan teksturnya. Umumnya benjolan tidak menimbulkan rasa sakit parah layaknya Di Tanda-Tanda kanker.
Hal utama yang harus diketahui adalah tidak semua benjolan Di leher menjadi pertanda kanker. Bisa Didalam Sebab Itu benjolan muncul Lantaran Penyakit Menyebar, iritasi, hingga bisul Di area leher.
Kulit, lapisan jaringan lemak, dan otot Pada bawahnya adalah area umum munculnya terjadinya benjolan Di leher. Benjolan perlu diwaspadai ketika menyerang kelenjar tiroid, kelenjar ludah, atau kelenjar getah bening sebagai pertanda awal kanker.
Ciri-ciri Benjolan Di Leher Yang Tidak Berbahaya
Dilansir Didalam Laman Lakeshore, terdapat beberapa tanda benjolan Di leher yang tidak berbahaya yaitu:
1. Benjolan Muncul Usai Beraktivitas
Benjolan Di leher Bisa Jadi tidak berbahaya jika muncul Setelahnya melakukan Karya berlebihan. Luka Di jaringan lunak termasuk yang tidak berbahaya, apalagi jika bisa dirawat Didalam metode RICE (istirahat – pendinginan – kompresi – peregangan).
2. Bertekstur Lembut dan Tipis
Ciri-ciri benjolan Di leher yang tidak berbahaya adalah permukaannya yang halus ketika diraba. Teksturnya yang kenyal sangat berbanding terbalik Didalam indikator benjolan kanker Di leher. Biasanya benjolan berbahaya Memiliki tekstur yang cenderung kasar dan tidak rata Justru tanpa merabanya.
3. Benjolan Berubah Bentuk Di Disentuh
Ciri kedua Didalam sisi tekstur benjolan Di leher yang tidak berbahaya yaitu berubah bentuk Di disentuh. Penumpukan cairan atau jaringan lunak menyebabkan teksturnya lebih kenyal dan tidak nyeri ketika ditekan. Berbeda Didalam benjolan berbahaya Di leher yang keras dan tebal.
4. Berada Di Lapisan Cukup Dangkal
Benjolan jinak umumnya tepat berada Di lapisan lemak bawah kulit leher. Supaya permukaannya cenderung dangkal dan cepat kempes seiring berjalannya waktu.
5. Tidak Menyebabkan Rasa Nyeri
Benjolan yang tergolong jinak tidak menimbulkan rasa nyeri. Benjolan yang menimbulkan rasa sakit biasanya disebabkan Didalam Perkembangan tidak normal Di sel, baik Di disentuh atau tidak.
6. Ukuran Terkadang Bertambah Besar Di Nyeri dan Reda Usai Istirahat
Ukuran benjolan Di leher yang tidak berbahaya biasanya cenderung kecil dan perlahan menghilang. Tetapi bisa saja terjadi pembengkakan disertai nyeri Di beraktivitas berat. Benjolan Akansegera berangsur mengecil Setelahnya beristirahat.
Penyebab Benjolan Di Leher Tidak Berbahaya
Dikutip Didalam laman Harley Street Ultrasound Group, penyebab benjolan Di leher yang tidak berbahaya adalah.
1. Lipoma
Lipoma adalah benjolan lemak yang lembut dan mudah digerakkan Di disentuh. Biasanya Gangguan ini terjadi Ditengah kulit dan lapisan otot Di bawahnya seperti leher, punggung, perut, lengan, dan paha. Benjolan tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa kurang Kepercayaan Diri, meski tidak berbahaya.
2. Gondok
Gangguan gondok termasuk benjolan jinak Di leher Lantaran Perkembangan kelenjar tiroid yang tidak normal. Ukuran gondok yang terlalu besar dapat membuat penderita batuk, serak, kesulitan menelan, dan bernapas.
Benjolan Di leher yang berbahaya biasanya berwarna merah dan sangat nyeri. Teksturnya juga cenderung keras, padat, dan tidak rata diiringi Didalam ukuran yang Lebihterus besar Didalam waktu Di waktu. Segera periksakan Di Ahli Kepuasan ketika Merasakan beberapa Tanda-Tanda berikut:
- Berat badan turun secara tiba-tiba
- Perubahan suara menjadi serak Pada lebih Didalam 3 minggu
- Sering berkeringat Di malam hari
- Kesulitan menelan
- Sulit bernapas
- Batuk darah
- Selalu merasa lelah
- Memar Didalam sebab yang tidak bisa dijelaskan.
Demikian ciri-ciri benjolan Di leher yang tidak berbahaya dan penyebabnya. Tidak perlu takut jika leher membengkak Lantaran hal tersebut adalah bentuk perlawanan tubuh Di Penyakit Menyebar. Tetapi jika terjadi perburukan Situasi tubuh atau ada keluhan lain, jangan segan Untuk memeriksakan diri Di Ahli Kepuasan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 6 Ciri-ciri Benjolan Di Leher yang Tidak Berbahaya dan Penyebabnya