Mudah Kram Pada Berlari Jarak Jauh? Ahli Kebugaran Sarankan Tips Ini

Jakarta –

Kram otot atau muscle cramp menjadi Luka yang kerap dialami para Olahragawan Berlari atau pelari rekreasional Pada mengikuti ajang Berlari jarak jauh seperti marathon. Biasanya kram otot ini terjadi ketika para pelari telah menempuh jarak cukup jauh, meski terkadang bisa juga terjadi lebih awal.

Pelari yang Merasakan kram otot Akansegera merasakan nyeri dan menyebabkan sulit Sebagai bergerak. Hal ini bisa dipicu Lantaran beberapa faktor, seperti kelelahan atau tidak melakukan pemanasan secara baik.

Praktisi Kesejajaran Aktivitasfisik dr Langga Sintong, SpOT (K) Di Siloam Hospital Mampang Menyediakan beberapa tips Sebagai para pelari agar terhindar Di kram otot. Selain pemanasan yang baik, menurut dr Langga, hidrasi yang cukup juga penting Sebagai dilakukan.

“Pastikan cairan atau hidrasi yang cukup Sebelumnya, Pada, dan sesudah berlari. Lalu pemanasan yang baik. Fueling yang baik Pada Berlari, cairan dan elektrolit,” ujar dr Langga Pada dihubungi detikcom, Jumat (14/6/2024).

“Kram ini bisa terjadi Lantaran kelelahan, overused, atau overtrained. Bisa juga kurang cairan atau elektrolit,” sambungnya.

Asupan beberapa jenis Citarasa, lanjut dr Langga, juga bisa membantu para pelari Sebagai Mengurangi risiko kram. Yakni Citarasa-Citarasa yang kaya Akansegera mineral seperti kacang-kacangan, buah, sayur, dan daging.

“Citarasa tidak ada yang spesifik, yang penting mengandung banyak mineral bisa membantu. Kalau menurut hemat saya, Citarasa simpel kaya mineral dan mudah didapat adalah kacang-kacangan, buah, sayur, daging juga ada,” tegasnya.

dr Langga mengimbau kepada para pelari Sebagai melakukan Pertarungan Persahabatan penguatan otot agar benar-benar siap melakukan Berlari jarak jauh atau marathon. Pertarungan Persahabatan yang tepat dan teratur, serta tidak berlebihan menurut dr Langga efektif Sebagai membuat otot kuat dan tidak mudah kram.

“Strength training (penting), lalu rest yang cukup Ke Di Berlari, Pertarungan Persahabatan yang terukur dan jangan overtrained,” tutupnya.