Putaran Terbaru Perkara Pidana Hukum Kanker Ovarium Bedak Tabur Johnson & Johnson


Jakarta

Perusahaan Johnson & Johnson (J&J) belum lama ini merencanakan Berencana membayar Disekitar 6,5 miliar USD atau setara Rp 103 triliun Untuk menyelesaikan hampir ribuan Permintaan hukum yang Mengungkapkan bahwa produk bedak tabur berbahan dasar talc menyebabkan kanker ovarium.

Diberitakan CNBC, J&J telah Berjuang Didalam Permintaan bertahun-tahun atas Perkara Pidana Hukum bedak bayi yang mereka produksi, yang Di ini sudah tidak diperjual belikan, disebut memicu kanker.

Permintaan hukum Yang Berhubungan Didalam bedak bayi berbahan dasar talk J&J dimulai Ke tahun 1999, ketika seorang wanita menuduh bahwa penggunaan bedak bayi seumur hidup menyebabkan mesothelioma, kanker langka yang biasanya disebabkan Dari paparan asbes, yang dikenal sebagai karsinogen. Ke tahun 2009, seorang wanita lain menggugat perusahaan tersebut Didalam tuduhan bahwa produk berbahan dasar talk menyebabkan kanker ovariumnya.


Di Di Itu, ribuan orang lainnya telah mengajukan klaim atas Perkara Pidana Hukum kanker ovarium atau mesothelioma yang menurut mereka disebabkan Dari asbes Di bedak bayi J&J. Yang Berhubungan Didalam hal tersebut, perusahaan juga berpendapat bahwa Eksperimen belum Menunjukkan hubungan yang meyakinkan Ditengah kanker ovarium dan produk berbahan dasar bedak.

Akan Tetapi Terbaru-Terbaru ini Eksperimen terbaru Di Journal of Clinical Oncology, menemukan bahwa penggunaan bedak talk Ke alat kelamin dikaitkan Didalam kanker ovarium. Keterkaitan Ditengah keduanya kana lebih besar terjadi jika menggunakan bedak talc Di waktu lama.

Para peneliti berasal Di National Institutes of Health, dan temuan mereka didasarkan Ke data Di Sister Study, yang melibatkan lebih Di 50.000 wanita Ke AS Di tahun 2003 hingga 2009. Para peserta bergabung ketika mereka berusia Ditengah 35 dan 74 tahun, dan masing-masing Memiliki saudara perempuan yang didiagnosis mengidap kanker payudara, yang Mungkin Saja membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara atau ovarium.

Menyoal temuan tersebut, Erik Haas, wakil Ri litigasi J&J Ke seluruh dunia, mengatakan analisis Terbaru ini tidak menetapkan hubungan sebab akibat atau melibatkan agen pemicu kanker tertentu.

“Studi ini tidak mengubah banyak bukti bahwa bedak talk tidak menyebabkan kanker ovarium,” katanya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Putaran Terbaru Perkara Pidana Hukum Kanker Ovarium Bedak Tabur Johnson & Johnson