Fakta-fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging Ke Jepang, Pasien Bisa Tewas Di 48 Jam

Jakarta

Tindak Kejahatan Penyakit Menyebar bakteri ‘pemakan daging’ yang langka dan mematikan Di merebak Ke Jepang. Penyakit Ini bisa menyebabkan pasien meninggal Di 48 jam.

Menurut laporan yang dirilis Institut Infeksi Nasional Ke Jepang, Ke sepanjang tahun ini Jepang telah mencatat setidaknya 1.019 Tindak Kejahatan streptococcal toxic shock syndrome atau sindrom syok toksik streptokokus (STSS).

Dikutip Di NBC News, jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi yang pernah ada, lebih besar Di Catatan perhitungan tahun lalu yaitu 941 Tindak Kejahatan.


Apa itu Penyakit Menyebar bakteri Ke Jepang?

Istilah klinis Untuk Penyakit ini adalah sindrom syok toksik streptokokus (STSS). Menurut NSW Health, ini adalah Penyakit Menyebar yang disebabkan bakteri kelompok A yang memasuki aliran darah atau jaringan Di.

Bakteri jenis ini biasanya menyebabkan Penyakit Menyebar ringan seperti radang tenggorokan Ke anak-anak. Akan Tetapi, jenis tertentu bisa Meresahkan Di cepat dan menyebabkan Penyakit streptokokus grup A infasif (iGAS).

Dikutip Di laman ABC Net, STSS Dikatakan sebagai komplikasi iGAS yang dapat berkembang Di sangat cepat menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa.

Seberapa cepat menyebar Ke Jepang?

Institut Infeksi Nasional Jepang Menerbitkan pernyataan Ke bulan Maret yang memperingatkan bahwa tingkat Infeksi Meresahkan. Ke tanggal 2 Juni, Tindak Kejahatan STSS yang dilaporkan Ke Jepang berjumlah Disekitar 977.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan periode Sebelumnya Itu. Jepang mencatat 941 Tindak Kejahatan Ke sepanjang tahun 2023.

Tidak jelas secara pasti mengapa Tindak Kejahatan Meresahkan. Akan Tetapi, otoritas Keadaan Jepang mengatakan peningkatan Penyakit Menyebar saluran pernapasan berkorelasi Di pelonggaran Aturan COVID-19.

Profesor Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, Ken Kikuchi, mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional Jepang, NHK, bahwa sistem kekebalan Komunitas melemah Pada lockdown.

“Kita bisa Memperbaiki kekebalan tubuh jika kita terus-menerus terpapar bakteri, tapi mekanisme itu tidak ada Pada Penyebara Nmassal Mikroba corona,” kata Ken Kikuchi.

“Karena Itu, kini Lebihterus banyak orang yang rentan Pada Penyakit Menyebar, dan itu Mungkin Saja menjadi salah satu alasan meningkatnya Tindak Kejahatan secara tajam,” sambungnya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Fakta-fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging Ke Jepang, Pasien Bisa Tewas Di 48 Jam