Picu Kenaikan Peristiwa Pidana Hingga RI, Waspadai Tanda Tak Biasa Varian COVID JN.1

Jakarta

Kementerian Keadaan RI melaporkan kenaikan Peristiwa Pidana COVID-19 Hingga Indonesia. Hingga Mei 2024, Peristiwa Pidana konfirmasi COVID-19 Hingga Indonesia Menimbulkan Kekhawatiran sebesar 11,76 persen Ke minggu Hingga-18 tahun 2024 dibandingkan minggu Sebelumnya.

Berdasarkan laporan mingguan nasional periode 12-18 Mei, tercatat ada 19 Peristiwa Pidana konfirmasi, 44 Peristiwa Pidana rawat ICU, dan 153 Peristiwa Pidana rawat isolasi. Sambil Itu Gaya orang yang dites per minggu mencapai 2.4774 orang.

Adapun yang memicu lonjakan Peristiwa Pidana Hingga Indonesia adalah varian JN.1 atau sublineage Di Omicron BA.2.86. Varian COVID-19 ini diketahui Memperoleh karakteristik lebih menular dibanding COVID-19 varian maupun subvarian lainnya.


Justru Organisasi Keadaan Dunia (WHO) resmi mengklasifikasikan varian JN.1 sebagai ‘variant of interest’ (VoI) atau varian Patogen SARS-CoV-2 yang Memperoleh kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik Patogen.

Meski begitu, varian tersebut diklaim tidak menimbulkan banyak ancaman Di Keadaan Komunitas. Juga, tingkat fatalitas dan kematian yang disebabkan varian tersebut tidak tinggi.

Bagaimana Gejalanya?

Ke dasarnya, varian JN.1 Memperoleh Tanda yang mirip seperti induk aslinya, Omicron. Tetapi Ke beberapa Peristiwa Pidana Infeksi, varian JN.1 ini memicu Tanda yang tak biasa Ke pengidapnya.

Dikutip Di Times Now News, Indian SARS-CoV-2 Genomics Consortium (INSACOG) menyebut terdapat sejumlah Tanda tak biasa yang dipicu Di varian JN.1. Hingga antaranya:

Kecemasan dan Beban

COVID-19 dikaitkan Di peningkatan tingkat Beban, kecemasan, dan ketidakpastian.

Hal ini juga menyebabkan kesulitan Di berkonsentrasi dan mengingat sesuatu, perubahan suasana hati, dan sesak napas.

Insomnia atau sulit tidur

Peningkatan Beban dan kecemasan memicu insomnia atau sulit tidur, Agar menyulitkan seseorang Sebagai tertidur atau tetap tertidur.

Samping Itu, Patogen itu sendiri menyebabkan masalah pernapasan, ketidaknyamanan, atau demam, yang Lanjutnya berdampak Ke Mutu tidur.

Sakit kepala parah

Sakit kepala yang tumpul atau berdenyut bisa menjadi salah satu gejalanya, terutama Ke tahap awal Infeksi.

Kelelahan secara terus menerus

Merasa lelah dan kekurangan energi tanpa kelelahan fisik dapat bertahan hingga satu bulan, meski sudah pulih Di COVID.

Nyeri otot

Nyeri otot umum atau nyeri Hingga area tertentu seperti punggung atau kaki dapat terjadi.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Picu Kenaikan Peristiwa Pidana Hingga RI, Waspadai Tanda Tak Biasa Varian COVID JN.1