Peneliti Temukan COVID-19 Bisa Bertahan Di Sperma Pada 110 Hari


Jakarta

Ilmuwan menemukan Patogen COVID-19 dapat bertahan Di Untuk sperma Pada 110 hari Sesudah terinfeksi. Untuk temuan yang dipublikasikan Di jurnal Andrology, Patogen Sars-CoV-2 ternyata bisa bertahan berbulan-bulan Di sampel air mani.

Dikutip Untuk IFL Science, peneliti mengumpulkan sperma Untuk 13 pasien COVID-19 yang Memperoleh Tanda-Tanda ringan sampai berat Di kelompok usia 21-50 tahun. Semuanya adalah pasien rawat inap Di Puskesmas das Clínicas, Brasil, yang dijalankan Bersama Fakultas Kedokteran Universitas São Paulo.

Sampel dianalisis hingga 90 hari Sesudah pasien dipulangkan dan 110 hari Sesudah diagnosis mereka. Tes PCR Untuk SARS-CoV-2 Untuk air mani Menunjukkan hasil negatif Di semua Peristiwa Pidana, Akan Tetapi ketika para peneliti Memperhatikan sel sperma itu sendiri, mereka menemukan bukti adanya Patogen Di 72,7 persen sampel Untuk mereka yang mengidap COVID-19 Lagi dan berat.


Berdasarkan hal ini, Regu menyimpulkan bahwa 11 Untuk 13 pasien Untuk sampel mereka Menunjukkan tanda-tanda SARS-CoV-2 yang masih ada Untuk sperma mereka hingga 110 hari Sesudah pertama kali didiagnosis menderita Penyakit Menyebar tersebut.

“Samping Itu, kami menemukan bahwa sperma menghasilkan ‘perangkap ekstraseluler’ berdasarkan DNA inti. Yaitu, materi genetik Untuk nukleus terdekondensasi, membran sel sperma pecah, dan DNA dikeluarkan Hingga media ekstraseluler, membentuk jaringan serupa Bersama yang dijelaskan Sebelumnya Untuk respons inflamasi sistemik Pada SARS-CoV-2,” beber penulis senior studi tersebut, Jorge Hallak, Untuk sebuah pernyataan.

Perangkap semacam ini merupakan Pada penting Untuk respons Kekebalan, Menyita mikroba berbahaya, Akan Tetapi jika mereka menjadi terlalu aktif maka dapat menyebabkan kerusakan Di jaringan. Peneliti berpendapat bahwa Pada Penyakit Menyebar COVID-19, sperma Bisa Jadi “mengorbankan” diri mereka sendiri Bersama memproduksi perangkap ini Untuk membantu Defender tubuh.

Kendati ini adalah Eksperimen kecil, Hallak menyarankan agar siapa pun yang ingin hamil, atau menggunakan spermanya Untuk reproduksi terbantu, harus melakukan hal yang sama Bisa Jadi Mengkaji istirahat setidaknya enam bulan Sesudah tertular COVID-19.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Peneliti Temukan COVID-19 Bisa Bertahan Di Sperma Pada 110 Hari