Antisipasi Wabah Dunia, Ilmuwan ‘Gercep’ Siapkan Imunisasi Flu Burung Sebagai Manusia

Jakarta

Adanya Tindak Kejahatan flu burung Di manusia yang terjadi Untuk beberapa waktu terakhir membuat para ahli Keadaan khawatir. Jika Mikroba tersebut terus Menyesuaikan, maka risiko penularan Untuk manusia Ke manusia Berencana makin ebsar, Agar bisa memicu terjadinya Wabah Dunia Terbaru.

Hingga Pada ini, penularan flu burung Untuk manusia Ke manusia (human to human) masih dikategorikan langka. Di beberapa Tindak Kejahatan, penularan hanya terjadi Ke beberapa orang dan tidak meluas.

Kendati demikian, para ilmuwan sudah mulai melakukan Eksperimen Sebagai Memperhatikan Imunisasi apa yang dapat dikembangkan Sebagai melindungi Untuk kemungkinan terburuk.


Ahli virologi Untuk Universitas Georgia, Flavio Faccin dan Daniel Perez Membahas upaya yang Pada ini dilakukan sebagai persiapan Berusaha Mengatasi Wabah Dunia yang melibatkan flu burung. Mereka pun telah mengidentifikasi beberapa opsi yang menjanjikan Sebagai Pembaruan Imunisasi.

“Eksperimen mendalam mengenai Imunisasi flu burung Sebagai manusia Menunjukkan bahwa Proteksi tetap menjadi Lini Pertahanan utama manusia Pada penyebaran Mikroba ini,” ujar Faccin, dikutip Untuk ScienceAlert, Senin (10/6/2024).

Faccin mengatakan Imunisasi tidak Berencana diproduksi Untuk skala massal Sebelumnya ada Tindak Kejahatan penularan flu burung antar manusia. Meski begitu, para ilmuwan tetap Berusaha Sebagai menyempurnakan berbagai jenis Terapi yang siap digunakan bila diperlukan.

“Menjelajahi dan menggunakan beragam platform Imunisasi sangat penting Sebagai Meningkatkan kesiapsiagaan Wabah Dunia dan memitigasi ancaman Mikroba flu burung,” tulis para peneliti Untuk laporan yang mereka terbitkan.

Faccin dan Peres Memperhatikan Imunisasi tidak aktif yang dikembangkan Untuk Mikroba yang sudah mati. Untuk pengujian, Imunisasi tersebut terbukti mampu Memberi perlindungan tingkat tinggi.

Lalu, ada juga Imunisasi influenza hidup yang dilemahkan atau live attenuated influenza vaccine (LAIV) yang bertujuan Sebagai Merencanakan tubuh Berusaha Mengatasi bentuk Mikroba yang lebih parah. Imunisasi-Imunisasi ini biasanya menciptakan respon Dayatahan Tubuh yang lebih komprehensif, dan Menunjukkan hasil yang menjanjikan Pada H5N1.

Samping Itu, dilakukan pula Eksperimen Pada Keahlian Terbaru, seperti Imunisasi partikel mirip Mikroba atau Mikroba like particle (VLP), dan messenger RNA (mRNA) yang menggunakan fragmen mRNA Sebagai Merangsang sel menghasilkan protein yang cocok Didalam Mikroba yang menjadi sasaran.

Walaupun hasil awal cukup menggembirakan, Faccin menegaskan penerapan Imunisasi-Imunisasi tersebut masih membutuhkan kerja sama antar banyak Negeri dan lembaga, yang Pada ini Ditengah diupayakan Didalam Organisasi Keadaan Dunia (WHO).

“Mikroba avian influenza subtipe H5N1, H7N9, dan H9N2 menimbulkan ancaman ganda, tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan Pada industri unggas Dunia Akan Tetapi juga menimbulkan masalah Keadaan Komunitas yang mendesak Lantaran kejadian-kejadian yang terdokumentasi dan Tindak Kejahatan-Tindak Kejahatan Di manusia,” tandas Faccin.

Sebelumnya, Organisasi Keadaan Dunia (WHO) melaporkan kematian manusia pertama akibat Gangguan Menyebar flu burung tipe H5N2. Subtipe flu burung ini sudah lama terdeteksi Di unggas, tetapi Terbaru kali ini teridentifikasi menyerang manusia.

“Ini adalah Tindak Kejahatan Gangguan Menyebar flu burung subtipe A (H5N2) Di manusia pertama yang dikonfirmasi secara laboratorium dan dilaporkan secara Dunia dan Gangguan Menyebar Mikroba H5N2 pertama Di seseorang yang dilaporkan Ke Meksiko,” ungkap WHO Untuk sebuah pernyataan.

Pria berusia 59 tahun tersebut meninggal Setelahnya Mengkritik demam, sesak napas, diare dan mual, tidak ada riwayat paparan unggas atau hewan lain dan beberapa Kebugaran medis yang mendasarinya. Ia Lalu dirawat Ke Puskesmas Di 24 April Ke Mexico City dan meninggal Di hari yang sama.

Samping Itu, seorang balita berusia 2,5 tahun Ke Australia juga dilaporkan positif flu burung A subtipe H5N1. Ini adalah Tindak Kejahatan pertama flu burung Di manusia yang terkonfirmasi Ke Australia.

“Ini merupakan Gangguan Menyebar pertama yang disebabkan Didalam Mikroba avian influenza A (H5N1) Di manusia yang terdeteksi dan dilaporkan Ke Australia,” tulis WHO Ke laman resminya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Antisipasi Wabah Dunia, Ilmuwan ‘Gercep’ Siapkan Imunisasi Flu Burung Sebagai Manusia