Ada Benarnya! Rajin Bercinta Kurangi Risiko Kanker Prostat, Ini Penjelasan Medisnya

Jakarta –

Frekuensi bercinta kerap dikaitkan Didalam risiko kanker prostat. Konon, seorang pria yang sering ejakulasi punya risiko lebih kecil Bagi terkena kanker prostat.

Ahli Kemakmuran spesialis urologi dr Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS Didalam RS Abdi Waluyo mengatakan anggapan tersebut ada benarnya. Keterkaitan tersebut spesifik ditemukan Ke kanker prostat, dan belum ditemukan Ke Tindak Kejahatan perbesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).

“Sampai detik ini belum ada establish yang jelas Ditengah BPH Didalam ejakulasi. Ada yang bilangnya faktor protektif dan lain-lain. Tapi Bagi Studi yang pasti, yang common kita terima itu (menurunkan) risiko kanker prostat,” ujar dr Adistra kepada detikcom, Jumat (24/5/2024).

BPH sendiri merupakan Gangguan yang menyerang pria Didalam usia lanjut. Disekitar 40 persen menyerang Ke usia 50 tahun Ke atas dan 90 persen Didalam yang berusia Ke atas 90 tahun. Meski gejalanya mirip, BPH berbeda Didalam kanker prostat.

“Dari Sebab Itu ekulasi itu berhubungan Didalam penurunan risiko kanker prostat. Dari Sebab Itu efeknya protektif namanya ejakulasi,” sambungnya.

Untuk beberapa Studi Ke Eropa, terungkap seseorang yang Merasakan ejakulasi lebih Didalam 21 kali Untuk sebulan Akansegera Merasakan penurunan risiko terkena kanker prostat hingga 20-30 persen. Akan Tetapi, lanjut dr Adistra, frekuensi ejakulasi ini terbilang ekstrem Supaya tidak disarankan Bagi dicoba.

“Ekstrem nggak? Ekstrem makannya. Apakah itu harus dilakukan? Nggak juga. Saya nggak Akansegera memaksa pasien saya buat ejakulasi. Prototipe dasarnya memang ejakulasi itu bagus, Lantaran efeknya protektif,” tegas dr Adistra.

“Tapi bukan berarti nggak dilakuin, itu Akansegera Meningkatkan risiko (kanker prostat). Nggak dikeluarin pun, nggak ningkatin risk (kanker prostat). Atau saya harus (ejakulasi) 4 kali (seminggu) agar risk-nya turun 20-30 persen. Itu Studi tadi 30 ribu sampel yang Ke Europe,” sambungnya.

NEXT: Cek PSA Bagi tahu risiko gangguan prostat