Banyak Vila Di Bali Belum Tersertifikasi, Sandiaga Sebut Berisiko Disalahgunakan

Sandiaga menyebut banyak vila Di Bali belum tersertifikasi. Padahal, akomodasi wisata Di Pulau Dewasa terus menjamur seiring banyaknya wisatawan berkunjung. Foto/dok Kemenparekraf

BALI – Pembantu Kepala Negara Perjalanan Ke Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut banyak vila Di Bali belum tersertifikasi. Padahal, akomodasi wisata Di Pulau Dewasa terus menjamur seiring Bersama banyaknya wisatawan yang berkunjung.

Sayangnya, hal ini tidak diiringi Bersama kesadaran para pelaku usaha Di Bali Sebagai melakukan standarisasi dan sertifikasi yang masih rendah. Dampaknya, Sandiaga mengatakan marak bermunculan vila ilegal yang berisiko disalahgunakan.

“Menyiapkan para stakeholders agar menyiapkan faktor keselamatan, Keselamatan, juga kebersihan. Lantaran kita mendengar kerap terjadi kecelakaan, maupun praktik perilaku Perjalanan Ke Luarnegeri dan ekonomi kreatif yang melanggar peruntukan dan perizinan dan sebagainya,” kata Sandiaga Di Pertemuan koordinasi standarisasi dan sertifikasi usaha sektor Perjalanan Ke Luarnegeri Di Kuta, Bali, Selasa (21/5/2024).

Terbaru, vila Di kawasan Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta, Badung, Bali digunakan menjadi laboratorium Psikotropika. Hal ini dilakukan Dari warga Negeri Foreign dan keberadaannya pun mengejutkan Kelompok Bali.

“Padahal mereka (vila) disewakan yang akhirnya timbul vila-vila itu digunakan Sebagai Psikotropika, digunakan juga Sebagai kegiatan-kegiatan melanggar hukum,” jelasnya.

Belajar Di Tindak Kejahatan tersebut, Sandiaga mengajak berbagai pihak, terutama para pelaku usaha Sebagai mengurus standarisasi dan sertifikasi akomodasi wisata yang mereka tawarkan. Hal ini pun cukup ironis mengingat Bali menjadi pusat Perjalanan Ke Luarnegeri Indonesia.

“Sedangkan Di Bali sendiri, ini pusatnya Perjalanan Ke Luarnegeri kita tapi jumlah perusahaan tersertifikasi masih sangat rendah,” ujarnya.

Menurut Sandiaga ada beberapa hal yang membuat standarisasi dan sertifikasi vila Di Bali sangat rendah. Yakni kurangnya sosialisasi dan Pembelajaran para pelaku usaha, yang membuat pihaknya Akansegera terus mengintensifkan.

“Pertama sosialisasi yang Akansegera terus kita intensifkan, yang kedua adalah Pembelajaran kepada para pelaku usaha bahwa Bersama mensertifikasi itu mereka langsung naik kelas Lantaran nanti Ke depannya Perjalanan Ke Luarnegeri itu Akansegera melihat klasifikasi Di usaha Perjalanan Ke Luarnegeri itu berdasarkan sertifikasi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Sandiaga menyebut bahwa Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Akansegera terus Merangsang pemerintah Daerah dan berbagai pihak lainnya Sebagai terus mensosialisasikan dan mengedukasi Kelompok mengenai pentingnya standar nasional Indonesia yang terdiri Di kebersihan, Kesejaganan, Keselamatan dan lingkungan yang berkelanjutan atau SNI CHSE.

“Bersama adanya sertifikasi, kita pastikan seluruh rantai Perjalanan Ke Luarnegeri ini Memperoleh aspek berkualitas dan berkelanjutan. Kita sudah Memperoleh SNI CHSE, dan ini harus terus kita masifkan,” tandasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Banyak Vila Di Bali Belum Tersertifikasi, Sandiaga Sebut Berisiko Disalahgunakan