Dampak Ultra Fast Charging Bagi Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Usai 7 Tahun Pakai


Pengisian daya cepat atau ultra fast charging (UFC) Pada ini mulai dikenal Bagi Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik. Beberapa waktu lalu PLN Memperkenalkan SPKLU UFC Bersama kapasitas Hingga atas 80 kilo Watt (kW) secara bersamaan hanya Di waktu singkat mengisi baterai Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik.

Danang Wiratmoko selaku Product Planning SGMW Motors Indonesia (Wuling) mengakui pemakaian fasilitas UFC Bagi Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Berpeluang menurunkan “Kesejaganan” baterai.

“UFC atau fast charging Secara Keseluruhan. Klaim Di artikel itu benar, risiko itu memang terjadi Hingga semua baterai berbasis lithium yang bisa diisi ulang,” kata Danang Hingga Jakarta, Rabu (15/5).

Ketiga Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Wuling yang dijual Hingga Indonesia seperti Air EV, Binguo EV dan Cloud EV memakai jenis baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP).

Lanjut Danang menjelaskan penurunan Penampilan baterai jika dicas menggunakan UFS tak hanya terjadi Hingga Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik saja. Ia menyebut, Produk elektronik lain pun bisa bernasib sama.

Hal itu lantaran muatan arus listrik yang dialirkan Hingga baterai terbilang besar Supaya menyebabkan peningkatan Ke suhu baterai.

“Apakah Memangkas masa pakai baterai? Iya, dan itu Akansegera terasa signifikan jika kita jadikan itu (pengisian cepat) menjadi sebuah kebiasaan,” ucap Danang.

Di laporan Eksperimen perusahaan asal Inggris NimbleFins, yang menyebut keseringan memakai ultra fast charging Ke Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik bisa memengaruhi Penampilan baterai.

Situasi ini merujuk Ke User Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Kendaraan Listrik Tesla. Di hasil Eksperimen, Menunjukkan bahwa Kendaraan Pribadi digunakan Hingga usia tujuh tahun, rata-rata usai baterai Kendaraan Listrik Tesla Memperoleh kemampuan hingga 93 persen. Tetapi ketika Hingga usia delapan tahun daya baterai turun drastis.

Pengisian sistem UFC tentu menjadi momok pemilik Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Hingga AS.

Danang menjelaskan apabila pengisian baterai cepat dilakukan secara terus-menerus maka ada risiko penurunan masa pakai atau usia sebuah baterai.

Kendati demikian Wuling, disebut Danang punya langkah Bagi memitigasi peningkatan suhu Hingga baterai mobilnya.

Ia menyebutkan jika Hingga pabrik Wuling punya regulasi temperatur supaya kenaikan suhu bisa seminimal Bisa Jadi terjadi Ke baterai Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik.

Meminimalisir kenaikan suhu baterai dilakukan Bersama berbagai metode. Ada yang berupa cairan yang dikontrol secara cerdas lewat komputerisasi maupun lewat hembusan udara.

“Ada indikator jika dia melebihi batas ambang tertentu dia Akansegera melakukan cut off. Karena Itu harapan kita sih baterai Bersama sistem yang rumit ini bisa aman,” ujar Maulana.

[Gambas:Video CNN]




Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Dampak Ultra Fast Charging Bagi Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Usai 7 Tahun Pakai