IDAI Tak Rekomendasikan Pemberian ASI Bubuk buat Bayi, Ada Risiko Kontaminasi


Jakarta

Ikatan Ahli Kemakmuran Anak Indonesia (IDAI) mengatakan Gaya Air Susu Ibu (ASI) yang diolah menjadi bubuk Bersama cara freeze-dried belum direkomendasikan Di Indonesia. Pasalnya, IDAI menilai Ilmu Pengetahuan pengolahan ASI bubuk Di Indonesia masih belum ada yang benar-benar Memperoleh Pemberian Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi (BPOM).

“Sampai Pada ini, kita belum bisa merekomendasikan (ASI bubuk) Di Indonesia ya,” ujar Ketua Satgas ASI IDAI dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K) kepada detikcom, Kamis (16/5/2024).

“Di Indonesia sendiri, Sebab belum ada yang seperti pengolahan yang benar-benar sesuai. Artinya belum ada rule-nya seperti apa. Semuanya itu harus Di-approve Dari seperti badan POM,” sambungnya.

dr Naomi menambahkan, Bagi mengolah ASI menjadi bubuk banyak hal yang harus diperhatikan Dari sang Ibu. Mulai Untuk kebersihan tangan, payudara, dan bagaimana cara penyimpanannya sampai ASI tersebut menjadi bubuk.


“Kalau ASI yang diperah Dari Ibu, itu sampai dia menjadi bubuk kan jalannya lumayan panjang. Si Ibu harus cuci tangan, bersih-bersih, payudaranya juga dibersihkan, bagaimana pumping-nya terus bagaimana penyimpanannya sampai dia Karena Itu beku. Nah itu semua kan proses sampai dia menjadi bubuk,” kata dr Naomi.

Terlebih, lanjut dr Naomi, pemberian ASI bubuk kepada bayi haruslah benar-benar diperhatikan tingkat keamanannya. Ditakutkan Berencana ada kuman-kuman yang justru dapat menimbulkan hal buruk, Agar perlu adanya Kajian yang membuktikan keamanannya.

“Kalau kita tidak jelas safety-nya, takut dia terkontaminasi Dari kuman-kuman. Kalau memang mau diberikan Di bayi, Di manusia itu harus dilakukan uji-uji yang evidence based, bukti kalau dia ok,” tegas dr Naomi.

“Kalu memang mau diberikan Di si bayi, apalagi bayi Di bawah satu tahun, Di bawah enam bulan itu kan harus benar-benar aman,” sambungnya.

Yang Berhubungan Bersama kadar Konsumsi Bergizi, dr Naomi mengatakan jika hasil Kajian masih berbeda-beda. Di Australia sendiri, ASI bubuk dinilai Berencana menurunkan kadar protein, tetapi tidak Bersama lemak. Akan Tetapi, kepada para Ibu, ia sangat merekomendasikan Bagi tetap menggunakan cara konvensional, yakni menyusui secara langsung.

“Terus terang, rekomendasinya adalah menyusui langsung, Sebab menyusui tidak hanya memberi ASI. Karena Itu nggak usah lah ikut-ikutan Gaya ASI bubuk dulu,” pungkasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: IDAI Tak Rekomendasikan Pemberian ASI Bubuk buat Bayi, Ada Risiko Kontaminasi