Bisnis  

Ini Tantangan Untuk Pemerintahan Prabowo Capai Asumsi Kemajuan Ekonomi 2025

Asumsi Kemajuan ekonomi 5,1-5,5% yang diusulkan Untuk 2025 menjadi tantangan tersendiri Untuk pemerintahan Mutakhir. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy membeberkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemerintahan Ri Terpilih Prabowo Subianto Di masa transisi Untuk mencapai asumsi makro Di Untuk Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Aturan Fiskal (KEM PPKF) 2025.

Diketahui, asumsi makro ekonomi 2025 yang diusulkan adalah sebagai berikut:
– Kemajuan ekonomi 5,1-5,5%
– Yield SBN 10 tahun 6,9-7,3%
– Kurs Rp15.300-Rp16.000/USD
– Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa 1,5-3,5%
– ICP USD75-85 per barel
– Lifting Energi 580.000-601.000 bph
– Lifting gas 1,003-1,047 juta bsmph

Yusuf pun menyoroti asumsi Kemajuan ekonomi yang diusulkan Di kisaran 5,1% hingga 5,5%. Tantangan utamanya, menurut dia, adalah memastikan apakah target Kemajuan ekonomi Di batas atas 5,5% itu bisa dicapai Di periode transisi.
Menurutnya, indikator Kemajuan ekonomi menjadi penting Lantaran itu Akansegera mempengaruhi indikator yang disusun Untuk APBN tahun Didepan, termasuk Di dalamnya indikator belanja dan juga indikator penerimaan Bangsa.

“Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat Di sisi belanja, Di tahun Didepan pemerintah punya beberapa agenda yang saya kira membutuhkan kalkulasi yang tepat sasaran, terutama Di periode transisi pemerintahan,” ujarnya Di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Yusuf menambahkan, Kemajuan ekonomi juga Akansegera ditentukan Dari seberapa mampu pemerintah Mutakhir menstimulasi pos-pos yang menjadi sumber Kemajuan. Misalnya, Untuk PDB Untuk sisi permintaan, pemerintah perlu memastikan Kemajuan konsumen Rumah tangga Di tahun Didepan. Hal ini menurutnya tidak mudah mengingat beberapa indikator Kemajuan Di tahun ini sempat Merasakan perlambatan.

“Masalah seperti keterbatasan insentif Untuk kelas menengah menurut saya juga Akansegera menjadi tantangan Untuk mencapai target Kemajuan konsumsi Rumah tangga,” tuturnya.

Yusuf menilai, harapan berada Di Penanaman Modal yang merupakan penyumbang Kemajuan terbesar kedua Sesudah konsumsi Rumah tangga. Tren Penanaman Modal yang positif Untuk beberapa tahun Hingga Di perlu dipastikan tetap terjaga. “Tren Penanaman Modal Di beberapa tahun terakhir ini Merasakan Kemajuan dan saya kira itu perlu dipertahankan, terutama Untuk konteks mengejar target Kemajuan ekonomi,” tandasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Ini Tantangan Untuk Pemerintahan Prabowo Capai Asumsi Kemajuan Ekonomi 2025