Jangkau Akses Jaringan Seluruh Negeri, Starlink Gandeng Primacom Karena Itu Mitra

JAKARTA – Starlink, penyedia layanan Jaringan satelit yang dimiliki SpaceX, resmi menunjuk PT Primacom Interbuana (Primacom) sebagai authorized reseller Sebagai memperluas penetrasi Starlink Di Indonesia. Kerja sama ini dijalin guna membantu mengatasi ketidakmerataan akses Jaringan, khususnya Di Daerah terpencil dan sulit dijangkau Dari infrastruktur kabel fiber optik.

Di ini, pemerataan akses Jaringan masih menjadi tantangan utama Untuk transformasi digital. Kepuasan Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang membentang luas adalah salah satu faktornya. Mengandalkan infrastruktur kabel fiber optik saja tidak dapat sepenuhnya menjangkau seluruh penjuru negeri. Pemerataan konektivitas perlu didukung Bersama Keahlian komunikasi satelit.

Layanan Jaringan satelit Starlink menjadi alternatif yang ideal Sebagai mendukung pemerataan Sambungan Jaringan. Bersama ukuran antena ringkas dan Sambungan Jaringan cepat Sebagai jangkau seluruh penjuru negeri, layanan Jaringan Starlink merevolusi Keahlian komunikasi satelit yang Di ini identik Bersama antena parabola berukuran besar.

Di Itu, antena Starlink mudah dibawa dan dipasang Di berbagai Daerah, termasuk kawasan ekstrem dan sulit dijangkau seperti kawasan tambang, perkebunan, Ditengah laut, dan sebagainya.

Perjanjian kerja sama Antara Primacom dan Starlink Indonesia telah ditandatangani. Primacom menjadi mitra strategis Untuk Starlink Sebab Memiliki rekam jejak dan Penghayatan teruji Di lebih Untuk 3 dekade Menyediakan layanan komunikasi satelit VSAT Untuk lintas sektor industri.

Untuk Kegiatan penandatangan kerja sama, Direktur Utama Primacom Kiki Harjadi menyampaikan bahwa Starlink menggunakan Keahlian satelit terbaru berbasis low earth orbit (LEO) yang dapat melengkapi layanan komunikasi satelit yang sudah Primacom miliki.

“Keahlian komunikasi satelit terbaru Untuk Starlink merupakan Perkembangan Untuk industri Telecom. Kerja sama Primacom dan Starlink menjadi langkah strategis Sebagai membantu Komunitas Di seluruh penjuru Indonesia Memperoleh Sambungan Jaringan yang berkualitas, termasuk pelaku Usaha agar dapat beroperasi lebih optimal Di kawasan mana pun,” ujar Kiki.

Layanan Jaringan Starlink menggunakan konstelasi satelit LEO yang jaraknya sangat Didekat Bersama bumi Supaya dapat Menyediakan jaringan berkualitas Bersama latensi rendah dan biaya yang lebih efisien. Latensi merupakan jeda waktu pertukaran data Untuk satu titik Ke titik lainnya. Di layanan Starlink berbasis LEO, latensinya hanya ± 50 millisecond.

Sebagai perbandingan, Di antena satelit berbasis GEO, latensinya dapat mencapai ± 600 millisecond.Bersama Sambungan yang dapat menjangkau seluruh penjuru negeri, menurut Kiki, layanan Starlink dapat mendukung Inisiatif pemerataan konektivitas dan percepatan transformasi digital Di Tanah Air.