Karyawan Maskapai Penerbangan Ini Diguyur Bonus 8 Kali Gaji

JAKARTA – Maskapai penerbangan , Singapore Airlines Ltd. Akansegera memberi bonus karyawan senilai hampir delapan bulan gaji, Setelahnya mencetak Catatan laba tahunan kedua kalinya secara beruntun. Hal ini disampaikan sumber yang mengetahui masalah ini, Akan Tetapi tidak ingin disebutkan namanya.

Dilansir CNN, pihak Singapore Airlines tidak Merespons permintaan komentar Yang Berhubungan Di kabar tersebut. Sambil Itu Ke Di pekan kemarin, perusahaan melaporkan laba bersih tahunan sebesar USD1,98 miliar Ke tahun fiskal 2023 hingga 2024 yang kembali mencetak Catatan.

“Permintaan perjalanan udara tetap Menimbulkan Kekhawatiran” sepanjang tahun ini didorong Dari rebound Ke Asia Utara ketika China, Hong Kong, Jepang, dan Taiwan membuka kembali perbatasan mereka sepenuhnya Setelahnya Penyebara Nmassal,”” kata maskapai itu Di laporan pendapatannya.

Maskapai nasional Singapura itu dinobatkan sebagai maskapai terbaik dunia tahun lalu, menurut Skytrax World Airline Awards yang bergengsi. Ini adalah kelima kalinya Di sejarah 23 tahun Apresiasi bahwa maskapai tetap menjaga posisi teratas.

CEO maskapai, Goh Choon Phong mengatakan, Mengalahkan itu berkat kerja tak kenal lelah Di timnya, Di “banyak pengorbanan Bagi memastikan semuanya kembali siap Di Terapi perjalanan udara. Hal itu memungkinkan kami Bagi muncul lebih kuat dan lebih Segar Di Penyebara Nmassal.”

Singapore Airlines bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang memberi stafnya bonus besar.

Emirates Dubai juga Akansegera mengguyur bonus kepada stafnya setara Di gaji 20 minggu, seperti dilaporkan Reuters minggu ini, mengutip email internal. Maskapai penerbangan milik Bangsa yang membukukan Catatan laba setahun penuh, itu menolak Memberi Tanggapan.

Akan Tetapi, tahun-tahun mendatang diproyeksi bisa sulit Bagi sektor ini, seperti disampaikan Singapore Airlines Di laporan pendapatannya.

“Ketegangan Politik Global, ketidakpastian ekonomi makro, tekanan Fluktuasi Harga, dan kendala rantai pasokan menimbulkan tantangan Bagi industri penerbangan,” katanya.