Bisnis  

Kemenag Komentar Keras Maskapai Garuda Soal Layanan Haji, Dirut Irfan Minta Maaf

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra merespons, Komentar keras yang dilontarkan Dari Kementerian Agama (Kemenag) soal pelayanan Jamaah haji 2024 yang kurang memuaskan. Foto/Dok

JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra merespons, Komentar keras yang dilontarkan Dari Kementerian Agama (Kemenag) soal pelayanan jemaah haji 2024 yang kurang memuaskan. Irfan mengatakan, atas nama manajemen pihaknya menyampaikan permohonan maaf apabila ada pelayanan yang Disorot kurang memuaskan Untuk memberangkatkan para Kandidat jemaah haji Di Tanah Air.

“Pertama kita tidak menafikan soal keterlambatan, soal Penampilan ini saya menyampaikan permohonan maaf dan siap Sebagai melakukan perbaikan kedepannya,” ujar Dirut Garuda Irfan Di usai Diskusi Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Literatur 2023, Ke Tangerang, Banten, Rabu (22/5/2024).

Sebelumnya Itu, Kemenag menyebutkan setidaknya 4 hal yang membuat pelayanan maskapai Garuda Indonesia Disorot kurang memuaskan Untuk memberangkatkan jamaah haji Ke tahun ini.

Pertama, kerusakan mesin pesawat. Kejadian ini terjadi Ke Embarkasi Makassar. Sayap kanan pesawat Garuda Indonesia Menerbitkan api Ke Di take off penerbangan jemaah kelompok terbang (kloter) lima Embarkasi Makassar UPG-05).

Kedua, keterlambatan penerbangan. Ontime performance (OTP) Garuda Indonesia juga sangat buruk. Kemenag mencatat, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%.

Ketiga, pecah kloter. Pendesainan Garuda Indonesia juga meleset. Pecah kloter yang awalnya diperkirakan hanya Berencana terjadi satu kali, ternyata terjadi beberapa kali. Salah satunya pecah kloter dialami UPG-06 Lantaran Garuda Disorot tidak bisa menggantikan pesawat yang mesinnya rusak Di jenis pesawat yang sama.

Keempat, Kantong kabin dan Bangku roda jemaah tidak terbawa. Peristiwa ini dialami Dari penerbangan jemaah kloter 28 Embarkasi Solo (SOC 28). Ada 11 Bangku roda dan 120 koper kabin yang tidak terangkut. Sebab jemaah dan petugas mencari-cari Setelahnya mereka mereka mendarat Ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

“Pertama kami mengakui, kita mengupayakan perbaikan, salah satu penyebab keterlambatan itu munculnya percikan api,” tutupnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Kemenag Komentar Keras Maskapai Garuda Soal Layanan Haji, Dirut Irfan Minta Maaf