Bisnis  

Keraguan Industri Pada Sektor Mineral Kritis, Apa Sebabnya?

Banyak perusahaan masih enggan berinvestasi Di sektor mineral kritis dan proyek transisi energi, pelaku industri ungkap sebabnya Pada World Materials Forum Ke Paris. Foto/Dok

PARIS – Banyak perusahaan masih enggan berinvestasi Di sektor mineral kritis dan proyek transisi energi , mengingat ketidakpastian tentang permintaan konsumen Sebagai Electric Vehicle (EV) atau Mobil Listrik. Ke Samping Itu para pelaku industri juga meragukan komitmen pemerintah Pada gerakan zero karbon.

Gambaran jangka panjang secara Internasional menerangkan, bahwa dunia membutuhkan sejumlah besar bahan baku mineral seperti lithium, kobalt dan tembaga sebagai upaya dunia menghentikan penggunaan bahan bakar fosil. Akan Tetapi gerakan transisi energi Diperjuangkan Sebagai beberapa tahun Ke Di, Di gelaran World Materials Forum Ke Paris, pekan lalu.

Baik Uni Eropa dan 12 Negeri Dibagian AS (Amerika Serikat) Memperoleh Wacana melarang penjualan Kendaraan Pribadi bensin Di 2035, mendatang. Meski begitu Wacana ini masih menemui penolakan Untuk beberapa pihak.

“Saya pikir ada banyak keraguan Pada ini bahwa ini Akansegera terjadi,” kata Mathias Miedreich, mantan CEO Belgium recycling and battery materials group Umicore Untuk konferensi tersebut.

“Itu membuatnya sangat sulit Sebagai berinvestasi,” sambungnya.

Di bulan Mei, Miedreich mengundurkan diri Untuk Umicore, yang menurunkan Prediksi laba 2024 Di bulan berikutnya Sebab proyeksi permintaan yang lemah Sebagai bahan baterai Sebab pasar EV yang melambat. Penjualan Kendaraan Pribadi baterai-listrik Ke UE turun 12% Di bulan Mei Untuk tahun Sebelumnya Itu.

“Pembiayaan bukanlah masalah besar beberapa tahun yang lalu,” kata Stephane Michel, Kepala Negara unit TotalEnergies Gas, Renewables & Power.

“Anda masih dapat Merasakan modal Pada ini, tetapi Anda harus Memperoleh proyek yang tepat,” jelasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Keraguan Industri Pada Sektor Mineral Kritis, Apa Sebabnya?