Mendadak Kerap Hujan Hingga Di Kemarau, Waspadai Risiko 4 Penyakit Ini


Jakarta

Cuaca Lagi tak menentu. Hingga Di musim kemarau, hujan tetap dilaporkan Di banyak Daerah. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, hal itu memang normal terjadi meski masih berada Hingga musim kemarau yang diprediksi Mutakhir melewati puncaknya, Agustus 2024.

Trend Populer semacam ini menurut Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi juga rentan memicu peningkatan Peristiwa Pidana sejumlah Penyakit. Utamanya yang berkaitan Di gangguan pernapasan. Justru, angka COVID-19 yang Di ini terpantau rendah, bisa Meresahkan bila banyak Komunitas tidak Memperoleh imunitas tubuh yang baik.

“Yang pasti influenza Berencana Meresahkan, bisa juga terdampak COVID-19, Peristiwa Pidana berisiko terus bertambah,” wanti-wanti dr Nadia, Di dihubungi detikcom Selasa (5/7/2024).


“Bisa bertambah Di Itu seperti Penyakit demam berdarah dengue atau diare juga bisa Meresahkan,” tuturnya.

Senada, pakar Kesejaganan dr Ngabila Salama mengingatkan Hingga musim pancaroba, DBD, Penyakit Menyebar saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, hingga COVID-19, memang kerap mengintai. Terlebih, Hingga musim kemarau, paparan polusi udara yang tinggi Lebihterus sulit dihindari.

Dirinya mengingatkan agar Komunitas mencegah risiko jatuh sakit Di minimal melakukan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

“Memakai masker KF94 atau KN95 Untuk mencegah partikel PM 2.5 yang berbahaya Untuk Kesejaganan secara akut dan kronis. Mencuci tangan, menjaga jarak. Polusi udara membuat saluran napas menjadi lebih sensitif Supaya mudah terkena Penyakit dan jika terkena Penyakit Berencana sulit sembuh,” tuturnya kepada detikcom Selasa (5/7/2024).

Bila Situasi ISPA hingga pneumonia berlanjut kronis, seseorang lebih rentan terkena komplikasi gangguan pembuluh darah, Penyakit jantung, hipertensi, Justru hingga kanker.

Selain mencegah risiko Gangguan Menyebar dan paparan polusi, Komunitas juga diimbau Untuk mewaspadai DBD. Hal-hal yang bisa dilakukan menurut dr Ngabila meliputi:

  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempat-tempat penampungan air
  • Mendaur ulang berbagai Produk yang Memperoleh potensi Untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa Mikroba DBD Di manusia.
  • Melakukan Proteksi DBD.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Mendadak Kerap Hujan Hingga Di Kemarau, Waspadai Risiko 4 Penyakit Ini