Nyaris 300 Warga India Kena COVID-19 ‘FLiRT’, Waspadai Tanda Tak Biasa


Jakarta

Varian COVID-19 yang memicu lonjakan Perkara Hukum Hukum Ke Singapura juga ditemukan Ke India. Berdasarkan data resmi pemerintah setempat, nyaris 300 warganya terkena KP.2 dan KP.1. Menyebar Ke enam Area India, Ke Benggala Barat, Goa, Gujarat, Maharashtra, Rajasthan, dan Uttarakhand. Kedua varian ini dan beberapa varian lainnya secara kolektif disebut sebagai FLiRT. Subvarian tersebut konon memicu Tanda tidak biasa.

Tanda umum COVID-19 biasanya meliputi demam, batuk, dan sesak napas. Banyak orang Merasakan kelelahan, nyeri otot atau badan, dan sakit kepala. Hilangnya penciuman atau perasa juga sempat menjadi Tanda khas COVID-19 diikuti sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah.

Gejalanya dapat berkisar Di ringan hingga berat, beberapa orang Merasakan pneumonia atau sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Di Itu, beberapa orang Bisa Jadi Merasakan ruam kulit atau perubahan warna Ke jari tangan atau kaki. Tanda biasanya muncul 2-14 hari Sesudah terpapar Patogen. KasusCOVID-19 juga masih bisa terjadi tanpa Tanda, Pada seseorang tidak Menunjukkan Tanda tetapi masih dapat menyebarkan Patogen.


Tanda COVID Tidak Biasa

Kendati penting Sebagai memperhatikan tanda-tanda Tanda umum COVID seperti batuk dan sakit tenggorokan, Komunitas juga diimbau mewaspadai tanda-tanda yang tidak biasa. Tanda-tanda atipikal ini terkadang menjadi satu-satunya indikasi adanya Penyakit Menyebar, terutama Ke Perkara Hukum Hukum ringan atau awal.

Salah satu Tanda yang tidak biasa adalah keluhan Ke jari kaki akibat COVID, ditandai Di perubahan warna menjadi merah atau ungu dan pembengkakan Ke jari kaki dan terkadang jari tangan, mirip Di sakit chilblains. Hal ini dapat terjadi tanpa adanya Tanda lain dan lebih sering terjadi Ke pasien yang lebih muda.

Dikutip Di The Times of India, Tanda neurologis juga patut diperhatikan termasuk pusing, kebingungan, dan delirium, terutama Ke orang dewasa lebih tua. Beberapa pasien Merasakan sakit kepala parah yang berbeda Di migrain atau sakit kepala tegang Ke umumnya. Di Itu, ada laporan mengenai kabut otak, yang memengaruhi konsentrasi dan memori.

Tanda gastrointestinal, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut, juga bisa menjadi indikator COVID-19 yang tidak terduga, terutama jika tidak ada Tanda pernapasan.

Keluhan lain juga bisa terlihat Di gangguan dermatologis yang jarang terjadi seperti ruam menyerupai gatal-gatal, bintik merah kecil, atau ruam yang lebih luas dan mirip campak. Manifestasi kulit ini bisa disertai rasa gatal atau terjadi tanpa Tanda lain.

Tanda langka lainnya termasuk masalah mata seperti konjungtivitis (mata merah) dan cegukan terus-menerus. Mewaspadai Tanda-Tanda yang tidak biasa ini dapat membantu Di deteksi dini dan isolasi, Agar mencegah penyebaran Patogen Lebih Jelas.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Nyaris 300 Warga India Kena COVID-19 ‘FLiRT’, Waspadai Tanda Tak Biasa