Peneliti Harvard Beberkan Resep Umur Panjang, Ternyata Sesimpel Ini


Jakarta

Regu peneliti Untuk Harvard University dan University of British Columbia berhasil menemukan ‘resep rahasia’ yang bisa membantu manusia Merasakan umur lebih panjang. Ternyata, merasa bersyukur Untuk hidup serta selalu berpikiran positif bisa membantu seseorang hidup lebih lama.

Studi ini berangkat Untuk sebuah pertanyaan, “Apakah orang yang lebih sering memperhatikan dan bersyukur atas Penghayatan positif cenderung hidup lebih lama?”

Para Regu peneliti melihat data Untuk 49.275 orang Ke Nurses Health Study Untuk menemukan jawabannya. Didirikan Ke 1976, Studi ini mengumpulkan data Untuk para perawat wanita Ke AS berusia 30 hingga 55 tahun. Mereka mengisi kuesioner mengenai Kesejajaran, Cara Hidup, faktor psikososial, dan lainnya.


Salah satu kuesioner Ke tahun 2016, ketika rata-rata usia peserta adalah 79 tahun, tes tersebut dirancang Untuk mengukur rasa syukur. Peserta harus menilai seberapa setuju mereka, Untuk skala 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju) Bersama enam pernyataan Yang Berhubungan Bersama rasa syukur Untuk hidup.

Regu Sesudah Itu menindaklanjuti Ke tahun 2019 Untuk melihat berapa jumlah kematian yang terjadi-ada 4.608-dan menggabungkannya Bersama data Sebelumnya Untuk ‘kuesioner syukur’.

Untuk melakukan hal ini, mereka menemukan bahwa merasa lebih bersyukur ternyata bisa dikaitkan Bersama hidup lebih lama seseorang dan tampaknya melindungi Pada setiap penyebab kematian spesifik yang dianalisis Bersama Regu.

“Studi Sebelumnya telah Menunjukkan hubungan Antara rasa syukur dan rendahnya risiko tekanan mental serta Kesejajaran emosional dan sosial yang lebih baik. Akan Tetapi, hubungannya Bersama Kesejajaran fisik masih kurang dipahami,” kata penulis utama Ying Chen dikutip Untuk IFL Science.

“Studi kami Menyediakan bukti empiris pertama mengenai topik ini, yang Menunjukkan bahwa merasakan rasa syukur dapat Memperbaiki umur panjang Ke Antara orang dewasa yang lebih tua,” sambungnya.

Pada utamanya adalah “Bisa Jadi” dan “orang lanjut usia”. Pertama Lantaran Studi ini tidak Menyediakan bukti hubungan yang pasti, dan yang terakhir Lantaran, seperti yang penulis akui Untuk makalahnya, salah satu faktor pembatas utama Untuk Studi ini adalah sifat kohort.

Jika ternyata ada kaitan yang pasti dan luas, maka bekerja Bersama rasa syukur bisa menjadi cara yang lebih murah dan sederhana Untuk membuat hidup kita lebih berkualitas dan panjang umur.

“Studi Sebelumnya Menunjukkan bahwa ada cara Untuk secara sengaja menumbuhkan rasa syukur, seperti menuliskan atau Berbicara apa yang Anda syukuri beberapa kali Untuk seminggu,” kata Chen.

“Mempromosikan penuaan yang sehat adalah prioritas Kesejajaran Komunitas, dan kami berharap Studi Lebih Jelas Akansegera Memperbaiki pemahaman kita tentang rasa syukur sebagai sumber psikologis Untuk Memperbaiki umur panjang,” sambungnya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Peneliti Harvard Beberkan Resep Umur Panjang, Ternyata Sesimpel Ini