Penilaian dan Analisis Politik Harus Didasarkan Data dan Fakta Akurat

DPLN Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jerman mengingatkan Penilaian dan analisis politik harus didasarkan Di data dan fakta yang akurat, bukan Di asumsi atau spekulasi. FOTO/IST

JAKARTA – Ketua Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jerman Najib Mahfuzh Abdallah merespons pernyataan Direktur Eksekutif Indonesia Barometer M Qodari yang menyebut Partai Golkar bisa menjadi Brutus Ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka . Najib menegaskan bahwa Penilaian dan analisis politik harus didasarkan Di data dan fakta yang akurat, bukan Di asumsi atau spekulasi.

Para analis politik juga diminta Untuk bertanggung jawab Di menyampaikan informasi yang objektif dan mendidik Kelompok. Menurut Najib, pernyataan Qodari tersebut cenderung provokatif dan dapat mengganggu stabilitas politik serta kerja sama antarpartai yang diperlukan Di menjalankan pemerintahan.

Dia mengatakan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah diakui atas komitmennya Di meneruskan agenda pembangunan yang telah dicanangkan Didalam pemerintahan Sebelumnya Ke bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). “Di konteks ini, inklusivitas dan kerja sama antarpartai sebagai Kunci Sukses pemerintahan mendatang,” kata Najib, Selasa (28/5/2024).

Najib menekankan pentingnya inklusivitas Di pemerintahan. Dia melanjutkan, kerja sama yang solid antarpartai sangatlah diperlukan Untuk mencapai tujuan bersama Di pembangunan nasional.

“Pernyataan yang meragukan integritas dan kontribusi Partai Golkar dapat merusak citra partai tersebut Ke mata publik, serta mengganggu stabilitas pemerintahan secara keseluruhan,” pungkasnya.

Diketahui, Di sebuah tayangan podcast, Qodari mengakui bahwa lembaganya tidak dilibatkan Golkar Di survei Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024. Setelahnya Itu, Qodari mengkritik Golkar dan menyebut partai nomor urut 4 Ke Pemungutan Suara Rakyat 2024 bisa menjadi Brutus atau pihak yang berkhianat.

(abd)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Penilaian dan Analisis Politik Harus Didasarkan Data dan Fakta Akurat