Praktisi Medis Urologi Ungkap Pria yang Seperti Ini Lebih Berisiko Kena Kanker Penis


Jakarta

Kanker penis adalah Situasi medis berupa tumbuhnya sel secara abnormal Ke organ reproduksi penis. Sel kanker tersebut bisa tumbuh Ke jaringan kulit maupun struktur Hingga Di penis. Kanker ini juga tergolong jenis kanker yang langka selain kanker testis.

Ketua Kolegium Urologi Indonesia dan Praktisi Medis Spesialis Urologi, Prof dr Chaidir A Mochtar, SpU(K), PhD, mengatakan Tanda-Tanda kanker penis biasanya berupa benjolan yang tumbuh Hingga Lokasi corona glans penis atau Hingga bawah kepala penis.

“Korona penis itu kepala hajinya itu, Hingga bawah kepala hajinya itu kan ada lehernya. Hingga pertemuan Di si kulit sama kepala hajinya. Gejalanya bisa kelihatan secara fisik,” katanya Di ditemui Hingga Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).


Menurutnya Prof Chaidir, pria yang tak disunat lebih berisiko terkena kanker penis dibandingkan mereka yang sudah disunat. Hingga Di Itu, orang yang jarang atau kurang menjaga kebersihan penis juga bisa menjadi faktor risiko Gangguan tersebut.

Karenanya ia mengingatkan penting Untuk menjaga kebersihan penis Untuk menghindari risiko Gangguan tersebut

“Situasi sunat atau tidak, itu juga ada pengaruh. Sebenarnya Hingga dunia dikatakan yang sunat yang berpengaruh Pada penurunan jumlah Peristiwa Pidana kanker penis sebenarnya sunat waktu neonatus. Karena Itu Hingga bawah satu bulan Sesudah lahir,” sambungnya.

“Itu yang katanya memang. Tapi sebenarnya Di Penghayatan, lebih banyak yang nggak disunat yang Menyaksikan kanker penis tersebut. Dibanding yang disunat. Bukan berarti yang disunat tidak bisa kena kanker penis, nggak juga. Sebenarnya lebih sedikit aja,” katanya lagi.

Sebelumnya Itu lagi ramai soal jumlah Peristiwa Pidana dan angka kematian akibat kanker penis Meresahkan Hingga berbagai belahan dunia, salah satunya Brasil.

Di periode 2012-2022, Kementerian Kesejaganan Brasil mencatat 21.000 Peristiwa Pidana kanker penis Didalam angka kematian mencapai 4.000. Di satu dekade terakhir, telah dilakukan lebih Di 6.500 amputasi, atau rata-rata satu amputasi setiap dua hari.

Maranhao, Bangsa Dibagian termiskin Hingga Brasil, Memiliki tingkat Peristiwa Pidana tertinggi Hingga dunia, yakni 6,1 Peristiwa Pidana per 100.000 pria.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Praktisi Medis Urologi Ungkap Pria yang Seperti Ini Lebih Berisiko Kena Kanker Penis