Ribuan TK Ke China Tutup Kekurangan Murid Imbas Penduduk Dunia yang Menua


Jakarta

Ribuan sekolah taman kanak-kanak (TK) terpaksa harus tutup atau berubah fungsi Ke China Lantaran kekurangan murid. Ini terjadi lantaran Penduduk Dunia anak-anak yang terus berkurang, imbas angka kelahiran Ke China yang terus menurun.

Di ini, China Ditengah dilanda krisis generasi muda Lantaran ratusan juta penduduknya Akansegera memasuki usia tua Di beberapa dekade mendatang. Sambil Itu, angka kelahiran yang sangat rendah Ke China membuat proporsi Penduduk Dunia Lebihterus tidak seimbang.

Menurut statistik resmi, China Merasakan peningkatan signifikan Ke Penduduk Dunia lansia Ke tahun 2023, Bersama penambahan hampir 17 juta orang berusia 60 tahun Di atas.


Kelompok usia tersebut sudah mencakup lebih Bersama 20 persen Penduduk Dunia, suatu proporsi yang diperkirakan Akansegera Menimbulkan Kekhawatiran hingga hampir sepertiga Ke tahun 2035, menurut Economist Intelligence Unit, sebuah kelompok Eksperimen.

“(Masalahnya) menjadi sangat jelas Di jumlah anak terus berkurang,” kata kepala sekolah sebuah TK Li Xiuling yang dikutip Bersama The Straits Times.

“Setelahnya taman kanak-kanak saya kosong, saya berpikir bagaimana memanfaatkannya sebaik Mungkin Saja,” sambungnya.

Sebagian TK yang tidak lagi beroperasi akhirnya dialihkan menjadi tempat lain, salah satunya menjadi klinik Kesejajaran lansia Ke Provinsi Shanxi.

Hal ini juga yang dilakukan Li Ke sekolah TK yang ia dirikan Ke tahun 2005, dan terpaksa harus tutup Ke tahun 2023. Dari Di itu, ia telah mengubahnya menjadi pusat Kesejajaran dan sosial lansia Ke lingkungannya.

“Setelahnya taman kanak-kanak saya kosong, saya berpikir bagaimana memanfaatkannya sebaik Mungkin Saja,”

Gedung yang terletak Ke kota Provinsi Taiyuan, China, itu menampung Di 100 pelajar dewasa Ke bidang Bunyi, tari, modeling, dan mata pelajaran lainnya. Semuanya berusia lebih Bersama 50 tahun Di atas.

“Ini ide yang cukup progresif. Mereka datang Sebagai mewujudkan beberapa impian yang mereka miliki ketika mereka masih muda,” tutur Li.

Li, sang kepala sekolah, berkata bahwa dia merindukan hari-hari ketika sekolahnya dipenuhi anak-anak yang riuh.

“Saya sangat terlibat secara emosional Ke dalamnya. Kami menyimpannya sebagai kenang-kenangan,” pungkasnya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ribuan TK Ke China Tutup Kekurangan Murid Imbas Penduduk Dunia yang Menua