Kurs Mata Uang (kurs) Uang Negara Indonesia ditutup melemah Di perdagangan hari ini, Selasa (28/5/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Matauang Asing AS menguat Lantaran fokus minggu ini adalah Di data indeks harga PCE, yang Berencana dirilis Di hari Jumat.
“Angka tersebut (indeks harga PCE) merupakan ukuran Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa pilihan Federal Reserve, dan kemungkinan Berencana menjadi faktor Untuk pandangan Bank Indonesia mengenai penurunan suku bunga,” tulis Ibrahim Untuk risetnya, Selasa (28/5/2024).
Data indeks Manajer pembelian utama Untuk China, yang Berencana dirilis Di hari Jumat ini, Bagi Memperoleh petunjuk Bersama Detail mengenai Kegiatan Usaha Di Negeri importir tembaga terbesar Di dunia tersebut.
Pembacaan PCE juga muncul Lantaran para pedagang terus Meramalkan ekspektasi penurunan suku bunga Dari The Fed tahun ini. Alat CME Fedwatch Menunjukkan para pedagang sekarang mengharapkan Potensi lebih besar Bagi mempertahankan suku bunga Di bulan September, dibandingkan Bersama Sebelumnya, yang Meramalkan penurunan suku bunga secara luas.
Gaya ini terjadi ketika serangkaian pejabat The Fed memperingatkan bahwa Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa yang tinggi Berencana menghalangi Bank Indonesia Bagi melakukan pelonggaran Aturan lebih awal. Kendati pembacaan PCE Di hari Jumat diperkirakan Berencana Menunjukkan sedikit penurunan tekanan harga, Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa diperkirakan masih Berencana tetap jauh Di atas target tahunan The Fed sebesar 2%.
Hal ini membuat para pedagang mulai Meramalkan Potensi yang lebih besar bahwa The Fed Berencana mempertahankan suku bunganya Di bulan September, dibandingkan Bersama ekspektasi Sebelumnya yang Meramalkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis Nilai.
Untuk sentimen domestik, meski dunia Untuk diwarnai Dari ketegangan yang terus Menimbulkan Kekhawatiran Di Timur Ditengah akibat serangan Israel Di Rafah, Palestina. Akan Tetapi Untuk segi ekonomi Dunia ada kabar baik, terutama Yang Berhubungan Bersama Bersama Baltic Index. Untuk sisi good news-nya Baltic Index yang menggambarkan volume traffic Untuk freight yaitu angkutan Produk Internasional antar Negeri naik 112% dibanding periode Desember 2023.
Lonjakan ini menandakan adanya peningkatan Untuk Perdagangan Global, yang didorong Dari perbaikan ekonomi Di berbagai Negeri, termasuk China. Hal ini Menyediakan harapan bahwa Kepuasan Dunia dapat menjadi lebih baik Untuk prediksi yang diberikan Dari IMF dan Lembaga Keuangan Internasional Di tahun 2024.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Uang Negara Indonesia Ditutup Melemah Lagi, Matauang Asing AS Tembus Rp16.090