Bisnis  

Usaha Produk Mewah Lesu, Harta Bos Louis Vuitton Lenyap Rp174 Triliun

Bernard Arnault tidak lagi menjadi yang teratas Untuk hal miliarder dunia. FOTO/AP

JAKARTA – Bernard Arnault tidak lagi menjadi yang teratas sebagai seorang miliarder . Pendiri LVMH atau Louis Vuitton telah melihat kekayaan bersihnya anjlok tahun ini, Dibagian Untuk penurunan yang lebih besar Hingga pasar Produk mewah yang telah menyebabkan para miliarder Hingga bidang ini kehilangan USD24 miliar Di 2024.

Berdasarkan Indeks Miliarder Bloomberg, kekayaan bos LVMH, Bernard Arnault turun USD10,8 miliar atau setara Rp174 triliun Untuk tahun Hingga tahun, Bersama kekayaannya mencapai USD197 miliar. Dia sekarang berada Hingga Dibelakang Elon Musk USD270 miliar dan Jeff Bezos USD215 miliar.

Bersama Bersama Arnault, miliarder Produk mewah seperti Françoise Bettencourt Meyers dan François-Henri Pinault juga Merasakan kemerosotan. Di akhir tahun lalu, Bettencourt Meyers menjadi wanita pertama yang Memiliki kekayaan senilai USD100 miliar, Akan Tetapi kekayaan bersihnya turun menjadi USD89,9 miliar.

Pinault telah melihat kekayaannya berkurang setengahnya Pada tiga tahun terakhir dan kini kekayaannya mencapai USD27,6 miliar. Secara keseluruhan, enam orang Untuk Posisi Bloomberg yang menghasilkan uang Untuk Produk-Produk mewah Merasakan penurunan kekayaan kumulatif sebesar 5 persen tahun ini.

Sambil, 500 orang lainnya Untuk kelompok ini telah Merasakan peningkatan kekayaan bersih sebesar 13 persen, atau USD1 triliun. Kesenjangan Antara kedua kelompok ini tidak terlalu besar Sebelum Mei 2022, kata outlet tersebut.

Banyak merek yang Untuk berjuang, Bersama LVMH milik Arnault melaporkan Kemajuan penjualan yang lebih lambat Hingga bidang fesyen dan Produk-Produk kulit Di kuartal I-2024. Sambil, L’Oreal milik Bettencourt Meyers Merasakan perlambatan Hingga seluruh dunia dan Di titik harga yang berbeda. Perusahaan ini membawahi merek yang sama Bersama namanya, serta label-label seperti Lancôme, Yves Saint Laurent, dan lainnya. Pinault mengatakan Di awal tahun Mengantisipasi laba Berencana turun Di paruh pertama tahun 2024.

LVMH, L’Oreal, dan grup-grup lain Berencana merilis laporan keuangan mereka akhir bulan ini. Akan Tetapi, musim ini diawali Bersama awal yang kurang baik, Bersama Burberry mengganti CEO-nya sebagai tanggapan atas peringatan laba dan Swatch mencatat Pelemahan Pasar dan laba. Konsumen tidak membelanjakan uangnya sebanyak biasanya Sebagai Produk-Produk mewah, dan para miliarder ini merasakan dampaknya Di Dompet mereka sendiri.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Usaha Produk Mewah Lesu, Harta Bos Louis Vuitton Lenyap Rp174 Triliun