Wakil Rakyat Minta Jokowi Panggil Jaksa Agung dan Kapolri soal Jampidsus Diduga Dikuntit Oknum Densus 88

JAKARTA – Anggota Komisi III Wakil Rakyat Hinca Pandjaitan meminta Ri Joko Widodo (Jokowi) segera memanggil Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Yang Terkait Didalam dugaan Jampidsus Febrie Ardiansyah dikuntit oknum anggota Densus 88 Antiteror Polri. Hinca kaget mendengar kabar tersebut.

Didalam beredarnya kabar itu, ia menilai Akansegera menimbulkan beragam tafsir Didalam publik. Menurutnya, polemik kabar dugaan penguntitan itu menjadi tak sehat. “Ri jokowi harus segera memanggil Jaksa Agung dan Kapolri Bagi Merasakan penjelasan lengkap. Sebab keduanya adalah Pada Didalam eksekutif,” ujar Hinca Di dihubungi, Minggu (26/5/2024).

Hinca juga bakal mengusulkan Di pimpinan Komisi III Wakil Rakyat Bagi memanggil Burhanuddin dan Sigit Di Pertemuan kerja komisi hukum Wakil Rakyat itu. Apalagi, katanya, pihaknya Akansegera merencanakan agenda kerja Komisi III Wakil Rakyat Di Senin (27/5/2024).

“Tentu Senin (27/5/2024), kami Akansegera memulai Pertemuan membicarakan agenda kerja Komisi III Bagi masa sidang ini. Saya Akansegera minta pimpinan Komisi III Wakil Rakyat RI Bagi segera mengagendakan panggilan Kapolri dan Jaksa Agung Bagi Memberi penjelasan dan klarifikasi,” tegas Hinca.

Permintaan klarifikasi Didalam Jaksa Agung dan Kapolri ditujukan agar kabar dugaan penguntitan Pada Jampidus ini menjadi terang dan jelas. Apalagi, kata Hinca, penguntitan itu dikaitkan Didalam salah satu Peristiwa Pidana dugaan Penyuapan timah.

“Agar terang dan jelas duduk soalnya. Apalagi ini disebut sebut berkaitan Didalam Peristiwa Pidana pengungkapan Peristiwa Pidana mega korupai timah Di Babel,” tandas Hinca.

Sebagai informasi, Jampidsus Kejagung Di menangani Peristiwa Pidana dugaan Penyuapan pengelolaan tata niaga Barang Dagangan timah Di Daerah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022. Sebanyak 21 orang ditetapkan sebagai Dugaan Pelaku Didalam kerugian perekonomian Bangsa mencapai Rp271 triliun.