Pertanyakan Kerja Sama Didalam Starlink Elon Musk Ke Menkes, Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat: Manfaatnya Apa?

Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat mempertanyakan kerja sama layanan Duniamaya satelit Starlink Elon Musk kepada Kementerian Kesejaganan (Kemenkes). Foto: Dok SINDOnews

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Charles Honoris mempertanyakan kerja sama layanan Duniamaya satelit Starlink Elon Musk kepada Kementerian Kesejaganan (Kemenkes). Dia bertanya Prototipe dan manfaat kerja sama tersebut Untuk Indonesia.

Hal itu ditanyakan Charles Pada Diskusi kerja (raker) bersama Pembantu Kepala Negara Kesejaganan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Ke ruang Diskusi Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Kompleks Legislatif Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Awalnya Charles melihat dokumentasi Budi bersama pemilik perusahaan layanan Duniamaya Starlink, Elon Musk Pada peluncuran kerja sama. Lalu, Charles bertanya kepada Budi Sebagai menjelaskan Prototipe kerja sama tersebut.

“Kesempatan ini bisa disampaikan juga Sebagai menjelaskan kepada kita kepada publik Prototipe kerja samanya seperti apa sih? Manfaatnya seperti apa? Anggarannya seperti apa? Dan kalau ada pun kekurangannya seperti apa?” ujar Charles.

Karenanya, kerja sama itu bisa menjadi bahan evaluasi Ke Di. Pasalnya, dia menilai kerja sama itu tak gratis dan membutuhkan Dana.

“Agar, kita semua punya kepentingan atau keingintahuan Sebagai mendalami Langkah kerja sama Didalam Starlink,” katanya.

Merespons itu, Budi menerangkan bahwa kerja sama itu Di diuji coba Ke sejumlah Lokasi seperti Ke Pulau Nusa Penida. Nanti Duniamaya Akansegera terhubung Ke pusat uji coba yakni Kota Denpasar.

“Starlink ini kita lagi pilot project memang pusatnya kita ambil satu Ke Kota Denpasar sebagai hub-nya, tapi satu diambil Ke Pulau Nusa Penida Sebab internetnya jelek, satu lagi Ke Pulau Aru Disekitar 5.000 km Di situ Ke Maluku Selatan Didekat Papua Sebab Ke sana sama sekali nggak ada Duniamaya,” ungkap Budi.

Dia menjelaskan alasan kerja sama Didalam Starlink lantaran banyak Langkah layanan Kesejaganan berbasis Duniamaya Ke sektor preventif bisa terjangkau Komunitas.

“Contoh orang kalau diimunisasi Ke Lokasi sekarang udah langsung diisi masukin ibunya langsung dikirimin WA ketika dientry dikirim petugasnya sertifikat vaksinnya langsung dikirim, itu salah satu contoh yang dicoba,” kata Budi.

Dia juga menerangkan Dana yang dipakai Di kerja sama tersebut. “Kalau Dana bulannya itu Rp700 ribu Di BOK dan sudah ada Ke puskesmas limitnya Rp1 juta Sebagai Duniamaya. Karena Itu ini masuk tinggal ambil Ke BOK, paling dia alatnya Rp4 juta, harusnya ini masih bisa diambil,” ujarnya.

“Kita lagi mikir kalau mau Rp4 jutanya dicicil 5 tahun, Starlink juga sudah kasih offer seperti itu. Karena Itu tiap bulannya Mungkin Saja ditambah berapa puluh ribu, Karena Itu Rp700 ribu ditambah Rp100 ribu lagi gitu kan, Karena Itu Rp800 ribu sudah masuk cicilan alatnya. Karena Itu alatnya sudah bisa dicicil,” katanya.

(jon)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Pertanyakan Kerja Sama Didalam Starlink Elon Musk Ke Menkes, Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat: Manfaatnya Apa?