Perdagangan Karbon dan Kuasi Imperialisme, Fakta atau Ilusi?

Sampe L Purba. Foto/Istimewa

Dr. Sampe L. Purba
Staf Ahli Pembantu Presiden Tim Menteri ESDM 2019-2023.

TIGA sumber utama gas Rumah kaca [global warming potential] (gwp) adalah CO2, CH4, dan N2O. Untuk bentangan waktu relatif, CH4 Memperoleh GWP 20 kali lebih besar Untuk CO2 Untuk 100 tahun, N2O Memperoleh GWP 300 kali lebih besar Untuk CO2 Untuk 100 tahun.

Gas Rumah kaca adalah gas Ke atmosfer yang menahan panas. Gas ini memungkinkan sinar matahari masuk tetapi mencegah sebagian panas keluar kembali Hingga angkasa Setelahnya diserap dan dipancarkan kembali Bersama permukaan bumi. Efek Rumah kaca ini menghangatkan bumi, menciptakan Situasi yang layak Untuk kehidupan. Tetapi tidak boleh berlebihan.

Tabel Ke bawah ini Menunjukkan sumber gas Rumah kaca Dari era pra-industri Ke akhir abad Hingga-18, jumlah Di ini, target yang diinginkan Untuk menjaga kenaikan suhu Dunia Ke bawah 2 derajat celsius, serta Kegiatan utama yang berkontribusi Di emisi gas Rumah kaca.

Sumber Referensi: Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) World Resources Institute (WRI), Environmental Research Letter.

Tiga Kegiatan teratas yang menghasilkan emisi terbesar umumnya berasal Untuk Bangsa-Bangsa berkembang, Sambil Itu tiga Kegiatan terbawah adalah produk Untuk Bangsa-Bangsa industri, Bersama emisi yang sangat tidak signifikan.

Perlu dicatat bahwa secara keseluruhan, konsentrasi CO2 Untuk pembakaran bahan bakar fosil masih Ke bawah ambang batas tertinggi Untuk kenaikan suhu Dunia 2 derajat Celsius, yang idealnya dibatasi Ke 1,5 derajat celsius Untuk level pra-industri. Tetapi demikian, Lantaran pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi Dikatakan sebagai Kegiatan utama manusia yang menjadi sumber utama kenaikan CO2 Untuk jangka panjang, maka perlu dibatasi. Pembatasan ini Antara lain Bersama Merangsang pengurangan deforestasi, peningkatan penggunaan Energi Hijau, serta perdagangan karbon.

Sang Pencemar
Sejarah mencatat bahwa emisi karbon erat kaitannya Bersama industrialisasi, kemajuan ekonomi, imperialisme, dan Konflik Bersenjata, baik yang melibatkan persenjataan masif maupun Konflik Bersenjata ekonomi modern. Menurut OurWorldInData.org, emisi karbon Untuk penggunaan bahan bakar dan industrialisasi Menunjukkan bahwa Ke tahun 1800, Inggris menyumbang 95% emisi karbon. Penemuan mesin uap, kapal uap, dan industrialisasi yang masif menggunakan bahan bakar batu bara serta penebangan hutan yang luar biasa berkontribusi besar Di hal ini.

Bersama kemajuan perekonomian, Inggris dan Bangsa-Bangsa maju abad pertengahan menjelajah, berdagang, hingga menjadi imperium dan kolonialis. Seiring Bersama berdirinya dan majunya Amerika Serikat dan Bangsa lain, menjelang Konflik Bersenjata Dunia Kedua tahun 1939, komposisi terbesar pengemisi karbon adalah Amerika Serikat (38%), Jerman (15%), Inggris (10%), Rusia (6%), Jepang (3%), dan China (2%). Perlombaan ekonomi, termasuk pembakaran karbon, berlanjut secara masif.

Data Ke akhir tahun 2022 Menunjukkan kontribusi kepada pemanasan Dunia Untuk energi fosil sebesar 1.0590°C. Kontribusi terbesar berasal Untuk Amerika Serikat (0.2210°C), diikuti Bersama China (0.1690°C), Rusia (0.0730°C), Jerman (0.0460°C), India (0.0410°C), dan Inggris (0.0360°C).

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Perdagangan Karbon dan Kuasi Imperialisme, Fakta atau Ilusi?