Senator Lampung Anggap Yorrys Raweyai Cs Kekanak-kanakan

JAKARTA – Ketua Federasi II Dewan Perwakilan Daerah Yorrys Raweyai dinilai kekanak-kanakan dan tidak memahami mekanisme organisasi. Sebab, Yorrys dinilai menutupi kekalahannya Di adu Prototipe dan gagasan, Bersama menyerang pribadi pimpinan Dewan Perwakilan Daerah.

Hal tersebut dikatakan Dari Anggota Dewan Perwakilan Lokasi (Dewan Perwakilan Daerah) atau Senator asal Lampung Bustami Zainudin. Menurut Bustami, perdebatan, adu argumentasi, dan segala dinamika yang terjadi Ke Di Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah merupakan persoalan internal kelembagaan.

Dia berpendapat, hal tersebut lazim terjadi Ke semua organisasi, termasuk Ke Wakil Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah. “Tapi, apa yang dipertontonkan Yorrys Cs Sebagai Alternatif, kekanak-kanakan dan terlihat tidak memahami mekanisme organisasi. Dia (Yorrys) memfitnah pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, Untuk menutupi Penurunan Di adu Prototipe dan gagasan Ke forum tertinggi organisasi,” kata Bustami Lewat keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2024).

Bustami menuturkan, langkah Yorrys menyerang pribadi pimpinan Dewan Perwakilan Daerah telah mengabaikan capaian dan kinerja seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2024-2029. Pasalnya, pimpinan Dewan Perwakilan Daerah bekerja secara kolektif kolegial dan kolaboratif, serta melibatkan semua anggota.

“Fitnah yang dia sampaikan sangat menyesatkan, merusak muruah, dan citra Dewan Perwakilan Daerah secara kelembagaan. Kami meminta Yorrys Cs kembali Ke koridor organisasi, menaati mekanisme dan aturan perundang-undangan, serta menjunjung etika sebagai pejabat publik,” ujar Senator Di Dapil Lampung ini.

Dia melanjutkan, soal Tata Tertib (Tatib) Terbaru Dewan Perwakilan Daerah yang disebut sebagai pemicu kericuhan Di Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah, Jumat (12/7/2024). Dia mengaku mengetahui dan memahami seluruh proses perjalanan Tatib, Lantaran menjadi anggota (Panitia Khusus) Pansus Tatib, sekaligus anggota (Skuat Kerja) Timja Tatib.

Dirinya memastikan bahwa pembahasan Tatib Dewan Perwakilan Daerah berjalan sesuai mekanisme dan aturan perundang-undangan. Sebab itu, Bustami mencurigai adanya kekuatan atau kepentingan Ke balik kericuhan yang dibuat Yorrys dan beberapa anggota Dewan Perwakilan Daerah, Di Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah, Jumat (12/7/2024).

“Aturan Di Tatib Dewan Perwakilan Daerah yang dipersoalkan, bukan hal Terbaru. Apa yang salah, jika tatib mensyaratkan Kandidat pimpinan Dewan Perwakilan Daerah periode 2024-2029, bukan orang yang pernah Memperoleh Hukuman Politik BK dan pernah Ke pidana. Kita tidak mau dipimpin Dari orang berintegritas dan Memiliki rekam jejak yang baik?” katanya.

Diketahui Sebelumnya Itu, Yorrys Raweyai menilai kericuhan Ke Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah, Gedung Nusantara IV, Kompleks Dewan, Jakarta, Jumat (12/7/2024) terjadi lantaran gaya kepemimpinan LaNyalla Mattalitti dan Nono Sampono. Yorrys menuding kedua pemimpin Dewan Perwakilan Daerah itu telah Memberi contoh pimpinan yang otoriter dan eksklusif.

“Ini adalah respons mayoritas anggota Dewan Perwakilan Daerah, yang tidak lagi bisa dibendung. Kekecewaan Untuk kekecewaan akibat gaya kepemimpinan otoriter dan tertutup Pak La Nyalla dan Pak Nono sudah terakumulasi Sebelum lama, hingga memunculkan resistensi yang memuncak,” kata Yorrys Di jumpa pers Ke Jakarta, Selasa (16/7/2024).