Profil Salim Said, Tokoh Pers yang Juga Dikenal sebagai Pengamat Militer

Tokoh pers Salim Said meninggal dunia Ke Sabtu (18/5/2024). Mantan Duta Besar RI Untuk Republik Ceko itu mengembuskan napas terakhir pukul 19.33 WIB Ke Puskesmas Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Foto/Tangkapan layar YouTube Official iNews

JAKARTA – Tokoh pers Salim Said meninggal dunia Ke Sabtu (18/5/2024). Mantan Duta Besar RI Untuk Republik Ceko itu mengembuskan napas terakhir pukul 19.33 WIB Ke Puskesmas Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Jenazah Salim Said disemayamkan Ke Tempattinggal duka, Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI Cipinang, Jakarta Timur. Menurut Wacana, jenazah Salim Said Berencana dimakamkan Ke Minggu siang Ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Salim Said merupakan seorang sejarawan, pengamat politik, pengamat militer, sekaligus penulis ternama Indonesia. Salim Said juga merupakan Duta Besar RI Untuk Republik Ceko (2006-2010). Pria kelahiran Parepare, 10 November 1943 ini juga merupakan Guru Besar Ilmu Politik, seorang penulis, wartawan, dan asisten sutradara.

Hasil karya Literatur yang ia tulis Ke antaranya ada Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak, Profil Dunia Sinema Indonesia, dan masih banyak lagi. Salim juga Memperoleh karya tulisan mengenai sastra yang dimuat Di Mimbar Indonesia, Bahasa dan Kearifan Lokal Dunia, Horison, Kearifan Lokal Dunia Jaya, dan lain-lain.

Ke Di Itu, Salim juga Memperoleh ketertarikan Didalam tema Sinema. Salah satu bukunya yang Merundingkan soal Sinema bertajuk Profil Dunia Perfilman Indonesia (1982).

Salim Said sempat menempuh Belajar Jurusan Psikologi Ke Universitas Indonesia. Sayangnya, Belajar tersebut tak dilanjutkan olehnya. Salim pun memilih melanjutkan pendidikannya lewat Jurusan Sosiologi Ke universitas yang sama dan lulus Ke tahun 1976.

Berikutnya, Salim melanjutkan pendidikannya Hingga Ohio, Amerika Serikat. Ia meraih tiga gelar sekaligus Ke sana, yakni magister Hubungan Antar Negara, Ilmu Politik, dan Doktor Ilmu Politik.

Salim pun membangun kariernya Ke dunia jurnalistik. Ia pernah menjadi redaktur Pelopor Terbaru,Angkatan Bersenjata dan redaktur majalah Tempo (1971-1987). Salim juga mengajar Ke Sekolah Ilmu Sosial dan menjadi anggota Dewan Sinema Nasional.

Menjadi anggota Didalam Dewan Sinema Nasional dan Dewan Seni Kearifan Lokal Jakarta, Salim sering berpartisipasi Di diskusi tentang Sinema, sejarah, sosial, dan politik Indonesia Di tingkat nasional maupun internasional.

Sejumlah tokoh berdukacita atas meninggalnya Salim Said. Ke antaranya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon. “Sosok intelektual budayawan yg tajam n berpengetahuan luas. Selamat jalan Excellency Bang Salim,” tulis Fadli yang juga mengunggah foto kunjungan terakhir Salim Said Hingga Fadli Zon Library Ke tahun 2023, dikutip Didalam akun Instagram @fadlizon.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia Ekonomi & Usaha News: Profil Salim Said, Tokoh Pers yang Juga Dikenal sebagai Pengamat Militer